Kamis, 30 Juni 2016

Bahaya komunis laten

Merdeka.com - Partai Komunis Indonesia (PKI) seolah menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Keberadaan tiap hal berbau komunis kini sejak dahulu terus diberangus. Sehingga membuat masyarakat cenderung takut dengan pemahaman itu. Salah satu contoh, beredarnya lambang palu arit menggegerkan Tanah Air belakangan ini. Petugas dengan cepat menangkap dan mengadili siapa saja terlibat dalam peredaran logo tersebut. Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, mengibaratkan komunis sebagai hantu yang bergentayangan. Namun, dia menegaskan masyarakat tidak perlu takut dengan ideologi komunis lantaran kekuatannya tidak lagi memberi pengaruh besar baik di tingkat nasional maupun international. "Tidak perlu takut, karena faktanya komunis bukan ideologi yang menarik," ujar Ray kepada merdeka.com, Minggu (8/5). Ray menjelaskan, ideologi komunis sudah tidak dipercaya masyarakat. Meski begitu, masih ada saja sekelompok orang tertentu menebarkan banyak hal bernuansa komunis. "Salah satu cara untuk melawan komunis itu rasionalisme dan kebebasan," tandasnya. Dihubungi terpisah, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing mengatakan persoalan komunis memang tidak lepas dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Masyarakat kini dihantui trauma mendalam atas pembantaian pada tahun 1965. "Trauma itu sudah melekat dalam nilai berbangsa dan bernegara kita. Masyarakat harus sangat hati-hati dengan komunis dan tetap harus ditangani," kata dia. Masyarakat, kata dia, jangan berhenti mengantisipasi tumbuh dan berkembangnya pemahaman komunis. Hal ini ditegaskannya berdasarkan kajian akademik bahwa ideologi apa pun bisa saja tumbuh subur dan bisa terlupakan. Namun, itu semua tergantung bagaimana masyarakat menyikapinya. Semua kekhawatiran terhadap komunis akan teratasi jika seluruh lapisan masyarakat maupun penyelenggara negara menerapkan nilai Pancasila. Dia yakin penerapan nilai Pancasila ini menjadi penangkal berkembangnya komunis di Indonesia. "Kalau kita pegang Pancasila maka kita pegang komunikasi yang beradab. Kalau kita tak menjaga komunikasi beradab maka pemahaman komunis semakin subur tumbuh subur," sambung Emrus. Terkait beredarnya logo palu arit, Emrus mengimbau pemerintah bisa membangun komunikasi baik dengan pihak penyebar logo. Dia berharap tidak ada ancaman atau penghakiman sepihak terhadap penyebar logo palu arit. "Ajak dialog dengan mereka sehingga bisa diketahui apa tujuannya, apa yang ingin mereka perjuangkan. Jangan serta merta benci mereka, jangan ada tindakan pelanggaran HAM," tegasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar